Minggu, 18 Mei 2008

Wapres Salut Kalbar Dapat Dua KTM

Kubu Raya, BERKAT.
Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla salut dengan Kalbar yang berhasil mendapatkan dua Kawasan Terpadu Mandiri (KTM)yakni di Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya dan di Subah Kabupaten Sambas yang diharapkan semua pihak dapat mengubah kehidupan perekonomian di daerah setempat khususnya maupun Kalbar umumnya.
"Luar biasa Kalbar bisa dapat dua KTM (Kawasan Terpadu Mandiri). Kalau provinsi lain hanya dapat satu saja," kata Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla yang disampaikan melalui Menakertrans, Erman Supano kepada Wakil Gubernur, Christiandy Sanjaya saat mendampingi Menarkertrans pada pencanangan KTM Rasau Jaya dan Subah, Sabtu (17/5).
Berbagai multiplier effect akan timbul dengan adanya dua KTM yang memiliki total luas hingga 184.500 hektar tersebut dengan potensi lahan yang dapat digarap dimasing-masing KTM yakni untuk KTM Rasau Jaya 42.650 hektar dan Subah 63.495 hektar. Tenaga kerja yang akan terserap pun diperkirakan mencapai 98.550 tenaga kerja dengan rincian untuk di KTM Rasau Jaya 56.150 orang dan KTM Subah 42.400 orang.
Wakil Gubernur, Christiandy menyebutkan total investasi yang diperlukan untuk KTM Rasau Jaya mencapai Rp405 miliar sedangkan KTM Subah mencapai Rp840 miliar dengan tiga komoditas utama yang akan dikelola antara lain kelapa sawit, jagung, karet, dan nanas berikut pembangunan pabrik pengolahannya.
Dikatakan wagub pada KTM Rasau Jaya terdapat 25 desa yang telah dibangun 16 UPT (Unit Perumahan Transmgrasi) dengan jumlah transmigran sebanyak 6.648 KK atau 33.135 jiwa. Sedangkan di KTM Subah terdapat 18 desa yang telah dibangun 12 UPT dengan jumlah transmigran 6.398 KK atau 31.990 jiwa.
"KTM ini diharapkan akan menjadi pusat pertumbuhan baru untuk mendukung yang sudah ada. Yang nantinya juga akan dapat meningkatkan investasi pertanian, industri jasa dan perdagangan, jaringan infrastruktur, peluang kerja dan usaha yang akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar," ujar wagub.
Hadir pada acara tersebut di antaranya, Menteri Pertanian, Anton Apriyantono, Menakertrans, Erman Suparno, Wakil Ketua Komisi IX, Asiah Salekan, anggota DPD RI, Sri Kadarwati Aswin, Pj. Bupati KKR. Kamaruzzaman, Bupati Sambas Burhanuddin A Rasid serta para petani di dua KTM tersebut.
Untuk tahun 2008 selain Kalbar, 14 daerah lain yang beruntung dicanangkan sebagai KTM antara lain KTM Mesuji Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung, KTM Parit Rambutan Kabupaten Ogan Ilir, KTM Belitang Kabupaten Oku Timur, KTM Telang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumsel serta KTM Mahalona Kabupaten Luwu Timur Provinsi Bengkulu.
Menurut Wapres yang diwakili Menakertrans, Erman Supano menyebutkan pembangunan KTM ini berlatarbelakangkan untuk mengubah pola pembangunan pedesaaan dengan lima pokok pikiran guna mendukung ketahanan pangan, mendukung ketahanan nasional, pemerataan di wilayah otonomi daerah, kebijakan alternatif energi lantaran krisis BBM, serta mengentaskan kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan.
"Inilah yang kami konsep secara holistik dan komprehensip yang disebut dengan kota terpadu di kawasan pedesaan. Pengertian kawasan supaya tidak ada dikotomi adalah meliputi di desa setempat yang tertinggal dengan dibangun perumahan transmigrasi," jelas menakertrans.
KTM dikatakan menakertrans adalah satu kebutuhan mendasar dalam arti bagaimana mempercepat kesejahteraan di pemukiman transmigrasi sekaligus mengubah pemikiran negatif berkaitan dengan transmigrasi. Karena itu dia meminta semua pihak untuk bersama-sama memajukan sumber daya manusia untuk mengelola potensi yang ada di daerah.
"Kalau kurang mari kita datangkan saudara kita yang juga perlu masa depan. Sehingga ini yang akhirnya menjadi kebutuhan," ucapnya.
Untuk anggaran dia katakan telah dianggarkan dua tahun anggaran yakni 2007 dan 2008 lebih kurang Rp150 miliar dengan porsi 30 % APBN, 30% APBD dan 40% nya swasta. Ditargetkan pada tahun 2009 14 daerah lain akan direncanakan menjadi KTM. (rob)

Bertekad Tingkatkan Pendidikan di Kayong Utara


Pontianak, BERKAT.
Kemenangan pasangan Hildy Hamid-M. Said pada pemilihan bupati dan wakil bupati Kayong Utara yang digelar serentak di lima kecamatan pada Senin (5/5) lalu semakin membuat keduanya bertekad untuk memajukan dunia pendidikan di kabupaten ke-13 yang dimekarkan pada 19 Juni 2007 lalu tersebut.
"Harus karena selama ini Kayong Utara jarang terjangkau dari perhatian yang mengakibatkan sarana pendidikan minim sehingga inilah yang menyebabkan sumber daya manusianya minim," kata Hildy yang ditemui di Mahkota Hotel, kemarin sore.
Tekad dan keyakinan yang bulat itu dikarenakan ketika dia melakukan sosialisasi ke tiga desa, dirinya prihatin dan trenyuh melihat kondisi dunia pendidikan dan kehidupan masyarakat setempat.
Di Desa Lubuk Batu Kecamatan Simpang Hilir, dia melihat hanya satu sekolah yakni hanya tingkat SD yang ada. Dari 80 murid yang ada, separuhnya tidak bersekolah lantaran tidak memiliki seragam. Bahkan saking jauhnya dari Telok Melano (1,5 jam) melalui jalan sungai, tenaga pengajarnya pun jarang memberikan ilmu pendidikan ke anak-anak tersebut. Begitu pula yang terjadi di Desa Batu Barat dari jumlah penduduk yang lebih kurang 1.000 jiwa, hanya 1 orang yang tamat SMA.
"Kondisi inilah yang buat saya prihatin. Bahkan menurut data yang saya terima, dari total penduduk Kayong Utara yang berjumlah hampir 80 ribu, hanya 6 persen yang tamat SMA. Ini artinya mereka kurang mendapatkan peluang untuk menimba ilmu," ungkapnya.
Kondisi demikianlah sehingga membuat Hildy bertekad maju pada pilkada Kayong Utara dengan mengusung program pendidikan dan kesehatan gratis yang imbasnya pada kesejahteraan ketika dua hal tersebut terwujud.
Tak sia-sia jerih payah yang dilakukannya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sekretariat Cabang Pembantu Kayong Utara telah mengumumkan hasil perhitungan rekapitulasi perolehan suara pada Kamis (15/5) lalu dengan mensahkan dan menetapkan pasangan nomor urut dua, Hildy Hamid - M. Said sebagai pemenang dengan jumlah 27.460 suara (60,31%) sedangkan pasangan urut tiga, Ibrahim Dahlan - Djumadi meraih 11.584 suara (25,44%) dan pasangan nomor urut satu, Citra Duani - Adi Murdiani meraih 6.485 suara (14,25%).
Perolehan suara yang diraih pasangan Hildy - Said itu merupakan hasil yang luar biasa karena jarang terjadi, sebab selain bukan pasangan incumbent, mereka hanya diusung dan didukung oleh sembilan partai kecil yang tergabung dalam koalisi KAUM (Kayong Utara Membangun). Ini menunjukan dukungan yang begitu besar dari rakyat KKU yang menaruh harapan besar terhadap pasangan ini, terutama harapan adanya pendidikan dan kesehatan gratis yang selama ini menjadi program prioritas. (rob)