Selasa, 02 September 2008

Pelukis Cilik Wakil Kalbar ke AS


***Akan Nyanyikan Lagu Album Ratna Werry
Pontianak, BERKAT
.
Bagi seorang Alyarosa Taqwaarisa, melukis adalah bagian dari hidupnya yang terpisahkan selain menuntut ilmu pendidikan. Pelukis cilik yang duduk di Kelas 5 SD Al Azhar ini, kelahiran Pontianak pada 6 Oktober 1998.
Hobbinya yang sedari kecil menggambar menjadikannya sebagai pelukis cilik yang memiliki daya inovasi dan imajinasi tinggi dalam mengapresiasikannya di atas kertas.
Tak mengherankan kalau putri dari pasangan Ari Yanuarif - Eva Dolorosa ini terus memantapkan bakatnya yang dimulai dari sanggar lukis KhaChiFA (Khatulistiwa Children Fun Art) yang dibimbing oleh guru lukis Ary P. Widhiasmoro.
Ia pun telah berhasil mewakili Indonesia ke Amerika Serikat atas undangan badan dunia PBB untuk mengikuti International Day of Peace Celebration pada tanggal 19 September 2008 mendatang. Rangkaian dari kegiatan itu ia pun juga akan mengikuti International Peace Art Activities berkisar antara tanggal 21 - 28 September setelah berhasil keluar sebagai pemenang pada Peace Pals Art Contest, New York, USA, December 2007 lalu.
Di kegiatan inilah nantinya Alya akan menyanyikan lagu Hutan di Punggung Bukit yang merupakan salah satu karya lagu dari album 'nak kemane..' yang dinyanyikan Ratna Werry yang telah berhasil masuk dalam rekor dunia Indonesia MURI.
"Lagu ini cukup bagus dan pas untuk dinyanyikan," kata Alya.
Alasannya lantaran ancaman global warming yang telah menggaung hingga ke seluruh dunia kian mengkhawatirkan. Sebab banyak kerusakan yang ditimbulkan akibat ulah manusia yang tidak melihat dan berpikir akan bahayanya lingkungan ketika dirusak.
Berbagai prestasi telah berhasil ditorehnya antara lain di tingkat internasional Third winner Toyota Dream Car Contest, Jepang, Juli 2007, Commendation prize - International Children’s Painting on The Environment, Juni 2007, Merit Certificates Winner An art competition for children to design a UN stamp on the theme we can end poverty, New York, USA, September 2007,
12 top finalist children painting competition on theme Energy in Our World, IAEA (international Atomic Energy Agency), Vienna, Austria, October 2007, First Winner Peace Pals Art Contest on theme Communicating Peace, New York, USA, December 2007.
"Alya juga telah mengikuti beberapa acara lelang lukisan, Ia bersama teman-temannya dari KhaChiFA membuat gambar/lukisan dan gambar tersebut dijual pada acara lelang amal yang hasilnya disumbangkan untuk membantu korban bencana gempa di Yogyakarta, membantu korban kebakaran, panti jompo, dan lainnya," kata guru lukis Alya, Ari Pudianty.
Kalau ditanya, kenapa Alya suka menggambar, jawabannya pendek banget, suka aja, tapi katanya juga dengan menggambar aku bisa menolong diri sendiri, misalnya banyak tugas sekolah yang menjadi bagus & lengkap jika ditambah gambarku, aku juga bisa menolong orang lain, dengan menyumbang hasil penjualan lukisanku, terkadang kalau hadiah lombanya dapat uang, aku bisa menyumbangkannya ke teman-teman lain yang membutuhkan, jadi nggak perlu minta sama mama lagi.
"Tujuannya tidak lain untuk memotivasi agar anak-anak yang lain dapat berlomba mengejar prestasi," tambah sang ibunda Alya, Eva Dolorosa. (rob)

Jalan Serdam Statusnya Harus Jalan Provinsi

Kubu Raya, BERKAT.
Kejelasan mengenai status jalan Sungai Raya Dalam (Serdam) yang selama ini menjadi tanda tanya di masyarakat sepertinya bakal terjawab. Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Ir. Zulfadhli telah menegaskan status jalan Serdam ini harus ditingkatkan menjadi jalan provinsi.
"Warga harus buat surat aspirasi dulu ke gubernur. Setelah itu kami DPRD akan mendesak gubernur untuk menyikapi aspirasi dari warga," tegas Zulfadhli usai menghadiri peresmian berdirinya Forum Komunikasi Pembangunan Sungai Raya Dalam (FKPSRD), Jumat (29/8) lalu.
Penegasan itu dikatakan Zul lantaran jalan yang membelah dua wilayah yakni Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya ini kedepannya bakal menjadi jalan utama. Terlebih lagi akan adanya rencana pembangunan outer ring road (jalan lingkar luar) yang juga menghubungkan dua wilayah.
Lalu sumber pendanaannya. Ketua DPD Partai Golkar Kalbar ini tak setuju kalau dengan sistem sharing dua wilayah tersebut.
"Sebab kalau statusnya sudah ditingkatkan dananya harus bersumber dari APBD provinsi. Tidak ada itu proyek pembangunan dengan status yang sama sharing dana," tuturnya.
Ia memastikan tahun 2009 bakal terealisasi karena DPRD Provinsi Kalbar sendiri akan segera menganggarkan berapa dana APBD 2009 untuk peningkatan status jalan Serdam kalau usul ini secepatnya dimasukkan.
"Jadi nantinya jalan ini statusnya tidak lagi pemeliharaan karena sama saja namanya masih disubsidi hanya dengan anggaran Rp1-2 miliar. Tidak mampu jalan ini dibebankan apalagi dengan banyaknya pemakai jalan yang semakin bertambah," ujarnya.
Ia pun tak setuju kalau ada yang meminta untuk dibuatkan lagi jalan alternatif seperti di Jalan Diponegoro dan H. Agus Salim. Sebab kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi karena akan banyak yang menjadi korban kalau usul itu dilakukan.
"Kita lihat saja sudah berapa banyak yang membangun jembatan dan rumah. Berapa biaya lagi yang harus dikeluarkan untuk penggantian itu," tukasnya. (rob)