Minggu, 08 Februari 2009

Jasa Konstruksi, Mitra Pemerintah Buka Peluang Kerja

Pontianak, BERKAT.
Pemerintah Kota Pontianak memberikan apresiasi dengan menjamurnya sejumlah jasa konstruksi atau asosiasi yang berperan serta dalam pembangunan dan perkembangan kota.
"Mereka adalah mitra pemerintah. Apalagi mereka berperan membuka lapangan pekerjaan yang saat ini dirasakan sangat terbatas. Harus diakui pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mengisi pembangunan," kata Kepala Bappeda Kota Pontianak, Rudi Enggano Kenang.
Rudi mewakili Walikota Pontianak, Sutardmidji, SH, M.Hum membuka Rakerkot DPK Aspekindo Kota Pontianak, Sabtu (7/2) di Hotel Kartika.
Dalam Rakerkot tersebut hadir para pengurus dan anggota DPK Aspekindo Kota, DPP Aspekindo Kalbar serta sejumlah asosiasi.
Dikatakan Rudi, PDRB dari sektor jasa konstruksi bangunan menempati urutan ketiga dalam memacu perekonomian kota yakni sekitar 20 persen setelah sektor perdagangan dan jasa yang mencapai 22 persen serta pertanian.
Meskipun menempati urutan kedua dengan peluang kerja hingga mencapai 147 ribu orang, akan tetapi disektor ini sangat rentan akan kemiskinan dibandingkan sektor jasa konstruksi bangunan yang menempati urutan ketiga.
"Karena peluang kerja yang terserap justru lebih besar hingga puluhan ribu orang," ungkapnya.
Dia mencontohkan Aspekindo Kota Pontianak yang memiliki anggota 134 pengusaha jasa konstruksi. Dia mengkalkulasikan kalau satu jasa konstruksi tersebut dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk 10 orang. Sehingga tenaga kerja yang terserap sebanyak 1.340 orang. Belum lagi, ketika mereka mengerjakan pekerjaan milik pemerintah atau swasta.
"Jadi dapat dibayangkan dalam per harinya. Ribuan tenaga kerja yang terserap," ujarnya.
Karena itu, dia mengharapkan Aspekindo lebih berperan aktif dan memberikan kontribusinya yang besar dalam mengisi pembangunan di Kota Pontianak secara profesional.
Sementara itu, Ketua DPK Aspekindo Kota Pontianak, Ir. Werry Syahrial menyebutkan rakerkot yang dilaksanakan membahas berbagai program yang sudah dilaksanakan maupun yang belum dilaksanakan.
"Untuk itu yang belum terlaksanakan di tahun sebelumnya diharapkan akan dapat terealisasi di tahun 2009 ini," katanya.
Dia menyebutkan ada tiga program prioritas Aspekindo di tahun 2009, antara lain, pihaknya berusaha menarik dana-dana APBN dan luar negeri untuk pembangunan Kota Pontianak serta penataan drainase dan PKL.
Untuk drainase dan PKL, pihaknya akan melakukan studi banding ke Medan, Yoyakarta dan Kuching Malaysia.
Seperti PKL, menurutnya harus ada penataan yang teratur dan managarial sehingga tidak terkesan merusak pemandangan kota.
"Sebab kontibusinya justru sangat besar bagi perekonomian kota. Jadi bukannya diberanguskan dan dimusuhi," tegasnya.
Begitu pula dengan drainase yang dinilai belum maksimal, Aspekindo berusaha memberikan masukan ke Pemerintah Kota Pontianak. Minimal dapat mengurangi dampak dari kerusakan jalan. (rob/ Harian Berkat)