Kamis, 05 Februari 2009

Pembangunan Lantamal Antisipasi Polemik Indonesia - Malaysia

Pontianak, BERKAT.
Kondisi perairan Kalbar yang strategis karena berbatasan langsung dengan Malaysia menimbulkan rasa khawatir dari pihak Angkatan Laut. Pembangunan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) pun direncanakan di Kalbar guna mengantisipasi timbulnya polemik yang sering terjadi.
"Memang salah satu strategi pembangunan Lantamal ini tentunya berdasarkan analisis demikian," kata Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV, Laksamana Pertama S.M. Darojatim di Lanal Pontianak, kemarin.
Lebih lanjut Darojatim menyebutkan pembangunan Lantamal berkaitan juga dengan pengamanan pulau-pulau terluar Indonesia yang berdekatan dengan Kalbar.
"Jadi semuanya akan kita sinkronkan. Berbatasan dengan negara mana-mana saja Kalbar," ujarnya.
Meskipun dia belum dapat memastikan jadwal pembangunan Lantamal, namun tetap menjadi skala prioritas dalam program jangka panjang. "Karena kita harus mengerti betul sebab kemampuan anggarannya harus dibagi untuk kebutuhan yang lain," tuturnya.
Karena itu dia meminta Pemda, masyarakat dan pers berperan aktif dalam rencana pembangunan Lantamal. Sebab menurutnya potensi kerawanan di perairan Kalbar sangat tinggi dari semua aspek.
Direncanakan pembangunan Lantamal terletak di Kuala Mempawah. Sebanyak 58 fasilitas akan dibangun baik di bidang kesehatan, pendidikan, militer, komunikasi dan informasi, olahraga dan sebagainya.
Kehadiran Darojatim di Pontianak sebagai Inspektur Upacara dalam acara serah terima jabatan (sertijab) Danlanal Pontianak dari Kolonel Laut (P) Taufik Harun kepada Kolonel Laut (P) Trikora Hardjo.
Tampak hadir Wagub Gubernur Kalbar, Drs. Christiandy Sanjaya, Wakil Walikota, Paryadi, Komandan Korem 121 ABW Kolonel Nukman Kosasih, Kepala Pelindo Cabang Pontianak Amris Bahar serta pengusaha muda Raja Sapta Oktohari.
Selain itu, para Danlanal di jajaran Lantamal IV yakni Danlanal Batam, Ranai, Tarempa, Dabo Singkep dan Tanjung Balai Karimun. Begitu pula Danlanudal Matak dan TPI, Kafasharkan Mentigi, Aslog, Asintel, Aspers serta Asrena.
Danlanal Pontianak yang baru Kolonel Laut (P) Trikora Hardjo sebelumnya menjabat Danlanudal Juanda Surabaya. Pria kelahiran 13 Oktober 1962 ini memulai karirnya di Denma Kodikal tahuyn 1984. Lulusan Dikreg Seskoal angkatan 2000 ini kemdian bertugas di Copil FLT II Ron 800, Pasiopslat Ron 800, Dan Flt II Ron 600, Dan Ron 600, Dan Ron 800, Danlanudal TPI, Dansatudarmabar serta Dan Wing Udara.
Sementara itu sambil menunggu penugasan lebih lanjut, Kolonel Laut (s) Taufik Harun ditempatkan pada Pamen di Armabar. Lulusan Sesfung Sewskoal TNI Angkatan V tahun 2001 ini merupakan Danlanal terlama di Indonesia. Putra asli Pontianak yang lahir pada 28 Maret 1958 ini telah menjabat sejak 12 April 2004 - 5 Februari 2009.
Berbagai penugasan telah diembannya antara lain Ps. Kaur Standarisasi Bagsus Setumal, Kasubag Binminu Bagsus Setumal, Kasubag Lahta Bagsus Setumal, Kataud Setumal, Palaksa Lanal Pontianak, Kasetum Lolinlamil dan Dandemako Kolinlamil. (rob/ Harian Berkat)