Jumat, 02 Mei 2008

Ribuan Ton Hasil Buah Kalbar

Pontianak, BERKAT.
Beberapa jenis komoditas buah-buahan yang memiliki potensi cukup besar di Kalbar diantaranya jeruk, pisang, durian, rambutan, nangka-cempedak, nanas dan langsat.Produksi jeruk memiliki peluang cukup besar, setelah terpuruk akibat penyakit serta tata niaga yang kurang tepat. tahun 2001 dan 2002 hanya menghasilkan 863 ton dan 1.161 ton. Terjadi lonjakan yang cukup besarpada produksi jeruk di tahun 2003 yaitu sebesar 53.218 ton dan menanjak lagi di tahun 2005 sebesar 147.478 ton. Tahun 2006 diprediksikan mencapai 150.839 ton. Sentra produksi jeruk Kalbar terdapat di Kabupaten Sambas dan Kota Singkawang.Untuk pisang selama 2001- 2005 produksinya mencapai 19,49 persen per tahun dengan perbandingan di tahun 2001 64.288 ton dan tahun 2005 mencapai 96.834 ton. Diperkirakan tahun 2006 mencapai 99.849 ton. Sentra produksi pisang terbesar berada di Kota Pontianak. Namun pengusahaan pisang masih berskala rumah tangga atau tumpang sari. Buah Durian mencatat perkembangan yang meyakinkan. Dari tahun 2001- 2005 berkembang sebesar 17.43 persen per tahun. Tahun 2000 mencapai 19.662 ton sedangkan 2005 mencapai 42.455 ton, tahun 2006 diprediksikan mencapai 44.932 ton. Durian merupakan tanaman lama, dan pengolahan industrinya telah berkembang dengan baik. Kalbar menyumbang 67,57 persen dari total produksi Kalimantan. Sentra produksi durian di daerah Ketapang, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Sanggau dan Sintang.Kendati produksi selama 5 tahun berfluktuasi, tahun 2004 Kalbar menghasilkan buah rambutan 48.381 ton. di Pulau Kalimantan, Kalbar tetap produsen rambutan terbesar yaitu 56 persen.Nangka-cempedak dari tahun 2001-2005 pertumbuhannya rata-rata mencapai 16,4 persen per tahun. Tahun 2001 mencapai 9.039 ton, sedangkan tahun 2005 mencapai 17.282 ton. Pada tahun 2006 mampu mencapai 14.174,62 ton. Sentra produksinya tersebar di Kabupaten Sanggau menyusul Kabupaten Pontianak, Ketapang dan Bengkayang. Akan tetapi industri pengelolaannya masih belum berkembang di Kalbar sehingga mempengaruhi harga jual di masa panen.Kabupaten Pontianak merupakan sentra produksi nanas dengan jumlah produksi mencapai 65,66 persen. Tahun 2000, produksinya mencapai 2.511 ton sedangkan tahun 2005 mencapai 13.540 ton. Pada tahun 2006 diperkirakan mencapai 14.174,62 ton. Namun industri pengolahannya belum berkembang sehingga mempengaruhi harga saat panen. Diharapkan dalam waktu dekat industri pengolahannya segera terwujud.Produksi langsat di Kalbar berfluktuasi, tahun 2000 mencapai 5.561 ton sedangkan tahun 2002 mencapai 8.046 ton namun tahun berikutnya naik turun sehingga produksinya di tahun 2005 5.745 ton dan ditahun 2006 diprediksikan mencapai 8.858 ton. Sekitar 38,24 persen langsat berada di Kabupaten Pontianak yang terkenal dengan nama langsat Punggur. (rob)