Jumat, 07 Agustus 2009

12 Orang Penumpang Dikhawatirkan Flu Babi

Pontianak, BERKAT.
Kalbar sepertinya belum bisa tenang dari penyebaran penyakit flu A H1N1 atau Flu Babi. Lantaran, sebanyak 12 orang penumpang yang pulang satu bus dengan Lu akan diperiksa.
"Kita akan periksa lagi penumpang Damri yang pada tanggal 29 Juli sekitar pukul 8.30 hingga 11.00 wib lalu bersama Lu masuk melalui PPLB Entikong. Kita khawatir di antara 12 orang itu ada yang terjangkit," kata Rosita, Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Pontianak Wilayah Kerja Entikong, ketika dihubungi BERKAT via ponsel kemarin siang.
Ia katakan itu dimaksudkan agar tidak merambah hingga lebih banyak lagi korban yang berjatuhan. Antisipasi lain saat ini di Entikong lebih diperketat pemeriksaannya dengan menggunakan thermo meter digital.
"Kami juga harapkan adanya kerja sama dari semua pihak yang melintasi PPLB Entikong untuk dilakukan pemeriksaan. Semua patut waspada. Ini tidak hanya petugas kesehatan saja, tapi semua masyarakat terutama yang menggunakan PPLB Entikong," tuturnya.
Diketahui Lu asal Kalbar berprofesi sebagai penyanyi di Malaysia. Namun sepulang dari negeri Jiran itu pada 28 Juli lalu, ia terdeteksi oleh petugas KKP Entikong terinfeksi H1N1.
Kontan saja ia pun dilarikan ke RSUD dr. Soedarso. Bahkan ia pun telah dinyatakan positif menderita H1N1 setelah sampel darah yang dikirimkan ke Litbangkes Departemen Kesehatan keluar.
Kasus Lu merupakan kasus pertama yang terjadi di Kalbar. Sedangkan Kalimantan Barat sendiri termasuk 1 dari 20 provinsi yang penyebaran H1N1-nya sangat cepat.
Namun, belum hilang kasus Lu. Dua petugas KKP Entikong, RIF dan EL diduga terinfeksi H1N1, dengan gejala demam, batuk, pilek dan suhu badan 37 derajat celsius.
Keduanya pun dilarikan ke RSUD dr. Soedarso pada Senin (3/8) lalu. Keduanya merupakan petugas yang pernah kontak langsung dengan Lu karena mereka yang menangani Lu ketika di Entikong.
Akan tetapi Lu pada siang hari, beberapa jam sebelum keduanya masuk, diperbolehkan pulang. Namun tetap dalam pengawasan yang ketat dari Dinas Kesehatan.
Sementara itu ketika dihubungi via ponsel, Kepala Cabang PT Damri, Ferdik Sakona terkejut dengan berita tersebut.
"Saya belum tahu. Karena saya di Jakarta beberapa hari menghadiri acara," katanya.
Pun demikian ia tetap terbuka untuk dilakukan pemeriksaan terutama terhadap para supir yang ketika itu membawa bis bersamaan dengan Lu. Memang sebelumnya ia mengaku telah mengimbau kepada para supir untuk hati-hati.
"Berikan juga imbauan kepada penumpang untuk gunakan masker jika terjadi gejala demikian," katanya seraya mendukung jika perlu dilakukan pemeriksaan lagi terhadap penumpang atau supir yang bersangkutan. (rob)