Kamis, 01 Mei 2008

Laporkan Pelaku Pencucian Beras

Pontianak, BERKAT.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalbar, Dra. Ida Kartini, M.Si dengan tegas meminta kepada masyarakat yang mengetahui adanya pengusaha yang melakukan pencucian beras segera laporkan.
"Saya minta masyarakat laporkan jika menemukan pelaku usaha atau pengusaha yang mencuci beras dengan bahan berbahaya dan zat-zat yang tidak diperbolehkan. Tolong dikasih tahu supaya kita tim terpadu bisa turun membuktikan kebenarannya," tegas Ida.
Penegasan itu disampaikan Ida lantaran Asosiasi Beras Indonesia (ABI) Kalbar mensinyalir 3 dari 15 perusahaan pemegang izin Angka Pengenal Impor (API) Umum dan API Khusus Beras telah melakukan pencucian beras dengan menggunakan bahan berbahaya zat kimia yang dampaknya dapat merusak organ tubuh manusia yang telah mengonsumsi beras tersebut. Ciri-cirinya antara lain, struktur warna yang tadinya kekuning-kuningan menjadi putih mengkilat dan bersih.
"Masyarakat tidak melihat dampak kesehatannya yang penting dilihatnya bagus, harganya murah, dibelinya saja beras itu," kata Ketua ABI Kalbar, Sy. Usman Almuthahar.
Karena itu Ida mengharapkan laporan dari masyarakat yang menemukan oknum pengusaha melakukan pencucian beras dengan zat kimia itu. Dan pihaknya akan segera melakukan tindakan di lapangan. Kendati demikian Ida belum dapat memberikan keterangan yang pasti apakah ijin usahanya itu dicabut atau tidak jika ditemukan melakukan pencucian beras tersebut.
"Harus dibuktikan dulu sampai sejauh mana kesalahannya. Pakar hukumlah yang tahu dan yang menentukannya nanti dipersidangan," ujar Ida.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kalbar, Ir. Hazairin mengaku belum menemukan para pelaku usaha yang melakukan pencucian beras dengan zat kimia. "Belum ada saya temukan itu," kata Hazairin.
Yang ada diungkapkan Hazairin yakni Ke-Be (baca:kibi)sebuah alat pengkristalisasian beras tanpa menggunakan bahan kimia dengan tujuan untuk meningkatkan hasil produksi beras petani yang telah diterapkan di sejumlah tempat penggilingan padi di Kalbar, antara lain di Kawasan Usaha Agrobisnis Terpadu (KUAT) Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.
"Alat Ke-Be ini akan menghasilkan bentuk beras seperti kristal atau mengkilat sehingga harga jualnya akan lebih tinggi," kata Hazairin.
Dia menjamin alat ini bebas dari bahan kimia dan tidak membahayakan kesehatan sebab sebelum dimasukan ke dalam mesin, beras tersebut telah melalui prosesing sehingga terpisah yang utuh dan yang pecah.
Pun demikian dia mengharapkan masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan beras berpenampilan yang bagus namun kualitasnya rendah lantaran penampilan yang bagus justru telah menghilangkan kandungan vitamin dan gizi yang ada di beras tersebut. (rob)