Minggu, 27 April 2008

Amura Kecewa Dengan FORKI

Pontianak, BERKAT.
Amura salah satu perguruan dibawah naungan FORKI (Federasi Olahraga Karate-do Indonesia) merasa kecewa lantaran selama ini dinilai tidak memiliki program aktivitas alias vakum sehingga dunia karete Kalbar menjadi mandeg dalam beberapa tahun terakhir ini.
Sekretaris Umum Amura Kalbar, Kurnia Hidayatulah, ST mengatakan selama ini latihan dijalankan terus oleh para karateka, tapi selama itu juga FORKI tak pernah mewujudkan apa yang telah diterima karetaka itu dalam bentuk kejuaraan sehingga menjadi sia-sia apa yang telah mereka dapat.
"Kalau pun ada kejuaraan, yang menggelar bukannya FORKI tapi masing-masing perguruan," katanya.
Dia mencontohkan bahwa Amura telah melakukan seleksi dari tingkat bawah mulai dari kejurda hingga kejurnas, pelatihan dan evaluasi pelatih setiap tiga bulan sekali bahkan mengirim pelatihnya ke Jepang selama 12 hari disana. Tak hanya itu Amura pun juga telah merambah hingga ke dunia pendidikan. Sejumlah sekolah diberikan ilmu karate yang termasuk dalam pelajaran olahraga ekstrakurikuler.
"Tujuannya tidak lain untuk bagaimana menguasai kaidah karate secara hirarki sehingga berkualitas karena di karate bukannya untuk mencari menang akan tetapi harus menguasai prinsip yang ada di karate seperti yang ada di janji karate," ungkapnya.
Hal itu dia maksudkan tidak hanya bagi karateka dan pelatih ataupun wasit akan tetapi lebih jauh juga bagi pengurus FORKI yang dinilai sebagai pembina dan panutan bagi karateka yang menaungi beberapa perguruan.
"Sebab persoalan-persoalan itu lambat laun dengan sendirinya akan melemahkan para karateka yang berpotensial," ujarnya.
Lebih lanjut dia katakan selama ini Pengpov FORKI Kalbar tak pernah akui Perguruan Amura, lantaran cabangnya tidak sampai tiga daerah. Padahal, hingga kini Amura telah memiliki empat, yakni Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak, Sambas dan Bengkayang. Selain itu, dalam satu musda, Amura pernah hanya sebagai peninjau. "Kalau boleh jujur, peran FORKI terhadap Amura selama ini tak pernah ada bahkan terkesan FORKI menghalangi kami untuk maju. Dan ini telah kami tanyakan ke Pengprov FORKI sesuai arahan pusat. Tapi tak ditanggapi dengan alasan alamat tak jelas. Padahal justru Pengprov FOKRI yang tak jelas alamatnya," tegasnya.
Dia juga mempertanyakan kenapa hasil musda September lalu tidak dijalankan. "Kami sebagai salah satu yang memberikan amanah kepada ketua terpilih berhak menanyakannya sebab wakil ketua Amura saat itu juga wakil ketua sidang," ungkapnya.
Yang lebih tak mengenakan lagi didengar dikatakan Kurnia ketika dirinya ditanya beberapa kawan dari cabang olahraga lain. "Kenapa FORKI tak ada kegiatan sedangkan dananya lebih besar dari cabang olahraga bela diri lainnya. Ini yang kita tidak inginkan apalagi FORKI bukannya tempat politik dan mencari nafkah. Tapi bagaimana memberikan pembinaan untuk prestasi atlit," ujar Kurnia. (rob)

Tidak ada komentar: