Minggu, 27 April 2008

Penjaringan Balon Walikota PAN

Pontianak, BERKAT.
Barisan Solidaritas Bersatu dan Barisan 99 Gender mengharapkan dalam proses penjaringan terhadap bakal calon walikota Pontianak, PAN sebagai salah satu parpol yang eksis saat ini tetap selalu menjunjung tinggi azas demokrasi dan transparansi.
"Kalau itu dijalankan maka PAN akan menjadi baromoter partai politik yang lain," kata Gubrani Sekretaris Barisan Solidaritas Bersatu kepada BERKAT, kemarin.
Pernyataan itu disampaikan Gubrani setelah melihat hasil proses penjaringan terhadap delapan kandidat walikota yang telah mendaftar ke PAN (Partai Amanat Nasional) dilakukan secara tidak transparan dan demokrasi.
Sebab meskipun penetapan itu dilakukan terhadap satu kandidat yang akan diusung PAN dalam rapat pleno diperluas yang digelar pada 19 April lalu, seharusnya diseleksi terlebih dahulu ke tingkat DPW PAN Kalbar. "Kalaupun dijalankan proses itu kenapa harus melalui tim pilkada DPW bukannya melalui rapat pleno DPW. Ini yang kami butuh penjelasan," kata Gubrani yang didampingi Yusni dan Didi pengurus lainnya.
Namun Ketua DPD PAN Kota Pontianak, Ikhwani A Rahim dengan tegas menjelaskan pihaknya telah menjalankan proses penjaringan tersebut sesuai dengan azas demokrasi dan transparansi. Hal itu dibuktikan dengan hadirnya 120 peserta dari semua elemen dalam rapat pleno diperluas yang menyetujui keputusan tersebut. "Jadi kami telah melibatkan semua elemen hingga ke tingkat paling bawah. Inilah demokrasi dan transparansi yang ada di PAN," katanya saat dikonfirmasi BERKAT via ponsel.
Lain halnya Misbach, Sekretaris Barisan 99 Gender yang menilai mekanisme tersebut sama saja tidak ada artinya bagi kandidat walikota lainnya. "Jadi patut dipertanyakan apakah PAN ini sebagai partai pendamping atau pengusung," kata Misbach saat didampingi Annisa Bendahara Barisan 99 Gender.
Akan tetapi menurut Ikhwani mekanisme penjaringan tersebut telah dua kali dikonsultasikan ke DPW PAN Kalbar melalui tim pilkada DPW serta tim DPP PAN bersama Ketua DPW PAN. Apalagi karena PAN hanya memiliki empat kursi maka untuk mencukupkan menjadi enam kursi, telah empat kali hal itu diberitahukan serta ditanyakan untuk memenuhi persyaratan terhadap semua bakal calon yakni saat pendaftaran, silaturahmi, penyampaian visi misi serta verifikasi.
"Jadi semua telah dilakukan sesuai aturan dan transparansi. Sebelumnya juga kami ntelah mengingatkan kepada keseluruhan Balon terkait kurangnya kursi yang dimiliki PAN untuk nantinya mendapaftar ke KPU" tegasnya.
Pun demikian dia tegaskan PAN tetap membuka pintu bagi siapa saja untuk dimintai penjelasan dan konfirmasi. "Kami tidak akan menutup diri. Tapi mari kita cari solusinya dengan cara yang elegan," tuturnya. (rob)

Tidak ada komentar: