Minggu, 27 April 2008

Investasi Utama Tingkatkan SDM KKU



Kayong Utara, BERKAT.
Sebagai kabupaten yang baru dimekarkan setahun lalu, wajar saja kalau seorang Hildi Hamid memiliki tanggung jawab untuk membangun dan meningkatkan pembangunan di Kabupaten Kayong Utara (KKU) lantaran sebagai putra daerah, dia pun diketahui berjasa dalam pemekaran Kayong Utara yakni selaku Ketua Dewan Penasihat Pemekaran Kayong Utara.
Keikutsertaannya bersama Muhammad Said sebagai kandidat bupati dan wakil bupati pada pilkada yang akan digelar 5 Mei mendatang adalah salah satu wujud kepeduliannya terhadap pembangunan daerah.
"Niat saya hanya ingin lakukan perubahan. Apalagi banyak potensi Kayong Utara yang harus dikembangkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan," kata Hildi ketika ditemui BERKAT di Sukadana menjelang deklarasi koalisi partai, beberapa waktu lalu.
Dia melihat empat indikator berhasil atau tidaknya pembangunan di KKU, yakni kemiskinan, infrastruktur, pertumbuhan ekonomi serta good governance. Kemiskinan dan infrastruktur adalah masalah utama yang dihadapi masyarakat KKU.
"Ancamannya adalah PP Nomor 78/2007 tentang pembentukan, penghapusan dan penggabungan daerah serta PP Nomor 6/2008 tentang evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah. Kalau selama tiga tahun semua kinerja aparatur buruk maka daerah pemekaran itu dihapuskan atau kembali digabung ke kabupaten induk," ungkapnya.
Ancaman ini yang tidak diinginkan mantan anggota DPRD Kalbar periode 1999-2004 ini. Sebab jerih payah dan kerja keras yang dilakukan selama ini akan menjadi sia-sia. Apalagi ketika dirinya diminta Oesman Sapta (OSO)untuk berkonsentrasi dalam pemekaran KKU, dia telah mengundang sahabat-sahabatnya dari Semarang yang mempunyai keahlian dibidang pelabuhan, kelautan, planologi, ekonomi, sosial dan urbanisasi, untuk melakukan kajian strategi KKU ke depan.
"Apalah arti pemekaran bila ternyata ketika telah menjadi kabupaten, namun tidak dapat mensejahterakan masyarakatnya," tegas Hildi.
Pemikiran sederhana Hildi untuk mempercepat pembangunan dituangkannya dalam motto "habis-habisan di pendidikan dan kesehatan". Dasarnya membangun SDM merupakan investasi utama untuk mensejahterakan KKU, yang side effectnya akan mengurangi angka kemiskinan, membuka lapangan pekerjaan serta meningkatkan pendapatan masyarakat yang akan berdampak pada upaya percepatan pembangunan.
Langkah awal untuk mewujudkan motto tersebut telah dilakukan Hildi jauh sebelum ia didukung OSO untuk pencalonan bupati dengan memberikan bea-siswa kepada 18 belas orang siswa KKU serta menyediakan fasilitas asrama bagi mahasiswa-mahasiswi yang kuliah di Pontianak.
Pada tataran ini dia telah membuktikan kepedulian dan keprihatinan terhadap perkembangan pendidikan di KKU. Kedepan, Hildi Hamid memiliki pandangan dan strategi yang sederhana bahwa untuk mempercepat kesetaraan KKU dengan kabupaten lain adalah "tingkatkan SDM" dengan Mewujudkan Pendidikan dan Kesehatan Gratis.
Kedekatannya dengan Oesman Sapta Odang (OSO) ibarat sekeping mata uang yang tak dapat dipisahkan. Dari sisi hubungan kekeluargaan, Hildi yang putra dari seorang mantan Sekretaris Kewedanaan Sukadana di tahun 50-an ini merupakan saudara sepupu OSO (ikatan dari pertalian Ibunda Hildi dan Ibu OSO yang kakak beradik).
Bekerja keras, bertanggung jawab, berjiwa sosial dan gampang akrab dengan siapapun tanpa membedakan strata dan asal orang itu, adalah sosok yang melekat di pribadi seorang Hildi. Berlatar belakangkan pendidikan teknik dan pengalaman kerja di BUMN, dia telah menunjukkan kemampuannya dibidang pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan, jembatan, perumahan, instalasi air bersih, pelabuhan, dan sebagainya. Selain dia juga aktif di berbagai organisasi bidang politik, ekonomi, olahraga dan sosial kemasyarakatan. Sebagai legislator yang sangat kritis, Hildi aktif pula mengikuti berbagai seminar maupun kajian pada aspek pembaharuan tata pemerintahan dan pemecahan masalah dalam peningkatan pendapatan daerah baik sebagai nara sumber maupun tim perumus.
Pengalamannya di dunia internasional yakni satu-satunya anggota legislatif yang mewakili wilayah Kalimantan dipilih dan diundang British Council ke Inggris dan Skotlandia untuk studi tentang "Demokrasi, Transparansi, dan Sistem Informasi pada Parlemen Inggris dan Skotlandia."
Sebagai Wiraswasta dan mewakili Kadin Kalbar, dia ikut serta sebagai salah satu anggota delegasi Indonesia ke Seoul, Korsel dalam rangka kerja-sama perdagangan antar
Indonesia-Korsel.
Kemampuan dan pengalaman yang dimilikinya itulah, tak heran kalau OSO percaya dan yakin melimpahkan berbagai tugas ketika pemekaran wilayah sehingga terwujud sesuai harapan. Ini juga yang membuat OSO yakin Hildi Hamid sosok pilihan utama calon bupati yang harus didukung untuk melaksanakan percepatan pembangunan di KKU guna mewujudkan cita-cita dan obsesinya untuk mensejahterakan masyarakat
Masyarakat menyadari untuk mempercepat pembangunan KKU dibutuhkan sumber-sumber pendanaan melalui terobosan-terobosan dan strategi yang matang dan terencana, dan tentunya masyarakat masih berharap peran OSO dalam membangun KKU.
Abdul Muin warga Sukadana mengatakan keinginan masyarakat yang memimpin KKU kedepan adalah sosok orang yang memiliki kriteria orang yang didukung penuh oleh OSO, sosok orang yang mengetahui proses terbentuknya KKU, memiliki dedikasi dan tanggung jawab tinggi untuk membangun daerah, dan type pekerja keras yang tidak kenal lelah, mengetahui strategi pembangunan serta gampang berbaur dengan masyarakat.
"Tapi punya prinsip dan strategi yang ditunjang latar belakang pendidikan dan pengalaman mengorganisir kegiatan dan kemasyarakatan yang baik. Sosok itu ada di Hildi Hamid," katanya. (rob)

Tidak ada komentar: