Kamis, 19 Juni 2008

Bangun Solidaritas Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan

*****IKSASS Gelar Haul Akbar ke-18

Kubu Raya, BERKAT.
Ditengah krisis ekonomi bangsa yang imbasnya hingga Kalbar, perlu dibangun rasa kesolidaritasan umat khususnya umat Islam untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan yang dinilai semakin hari kian terpuruk. Penegasan itu dikatakan Kades Mega Timur Kecamatan Sui Ambawang Kabupaten Kubu Raya, Sahir Mannani disela Haul Akbar ke-18 mengenang KH Samsul Arifin dan KH Raden As'ad Samsul Arifin, Sabtu (14/6) malam lalu."Jadi, negara ini tidak akan bangkit tanpa kita galakan ekonomi kerakyatannya," kata Sahir.Oleh karena itu, dengan digelarnya kegiatan tersebut, ia mengharapkan semua ulama, umaroh, orang kaya, atau rakyat biasa untuk saling bahu-membahu menyatukan visi misi guna meningkatkan ekonomi kerakyatan yang dinilai kian kritis. "Sebab persoalan iman dalam meningkatkan ekonomi adalah salah satu modal dasar pembangunan," ujarnya. Haul akbar yang digelar untuk kali pertamanya di Kalbar itu dilaksanakan oleh Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syai'iyah (IKSASS) Rayon Kalbar dalam rangka mengenang dua tokoh pendiri dan perintis Pondok Pesantren (Pontren) Salafiyah Syai'iyah Sukorejo, Situbondo Jawa Timur dengan menghadirkan Pengasuh Pontren Salafiyah Syai'iyah, KH Afifuddin Muhejir.Selain ribuan masyarakat Desa Mega Timur, juga hadir Satuki mewakili Pj. Bupati KKR, anggota DPRD Kota Pontianak, M. Fawzi, S.Sos serta sejumlah tokoh masyarakat, agama dan unsur muspika.Untuk di Kalbar, jumlah alumni Pontren Salafiyah Syai'iyah lebih kurang mencapai 200 santri yang telah berhasil menamatkan pendidikannya untuk belajar tentang ilmu fiqih yang merupakan salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhan.Ilmu fiqih juga membahas tentang cara bagaimana beribadah, prinsip Rukun Islam dan hubungan antarmanusia sesuai dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Dalam Islam, terdapat 4 mazhab dari Sunni, 1 mazhab dari Syiah, dan Khawarij yang mempelajari tentang fiqih. Tak hanya itu, ilmu fiqih juga membahas hukum syar'iyyah dan hubungannya dengan kehidupan manusia sehari-hari, baik itu dalam ibadah maupun dalam muamalah. Sedangkan seseorang yang sudah menguasai ilmu fiqih disebut Faqih.Sementara itu Pengasuh Pontren Salafiyah Syai'iyah, KH Afifuddin Muhejir menyebutkan ada dua kepentingan pada acara tersebut yakni bagi orang yang sudah mati maupun yang masih hidup."Bagi yang sudah mati jelas, yakni dengan membaca yasin, doa dan tahlil bersama yang pahalanya dimohonkan kepada Allah SWT untuk disampaikan bagi mereka. Sedangkan yang masih hidup, antara lain untuk mengingat kematian. Artinya dengan dia sering-sering mengingat kematian maka akan termotivasi untuk melakukan kebaikan," kata kiai yang disebut-sebut sebagai salah satu ahli fiqih ini. (rob)