Kamis, 19 Juni 2008

RUU Pilpres, Memperkecil Peluang Calon Lain

Pontianak, BERKAT.
Calon Presiden (Capres) Dr. H. Sutiyoso, SH menilai RUU pilpres (pemilihan presiden) yang menyebutkan bakal calon presiden harus memperoleh suara 30 persen tidak memberikan peluang kepada calon alternatif untuk ikut masuk "bertarung" dalam kancah pilpres 2009 mendatang. "Itu tak masuk akal. Kalau 30 persen, hanya dua calon dari dua partai besar yang ikut," kata Sutiyoso usai pelantikan pengurus DPW Forum Islamic Center Kalbar di Rumah Adat Melayu, kemarin.Dia mencontohkan, kalau satu partai besar berkoalisi akan mendapatkan 35 persen suara. Kemudian, partai besar lainnya juga berkoalisi sehingga mendapat 40 persen suara jumlahnya 75 persen dan sisanya 25 persen tak mungkin ada calon lagi. "Intinya RUU pilpres harus memberikan peluang seluas-luasnya bagi siapa saja untuk mencalonkan diri dan nantinya akan tersortir dengan sendirinya," jelas Sutiyoso. Oleh sebab itu dikatakannya akan ada penyampaian visi misi di DPR RI dan debat calon presiden. Untuk ini dia menyatakan setuju debat calon presiden secara berseri yang diusulkan hingga 70 kali. "Jadi masyarakat dapat mengerti siapa calon yang punya bobot dan mengerti masalah Indonesia serta mampu memberi solusi yang aplikatif," katanya. Sehingga cukup beralasan kalau mantan Gubernur DKI Jakarta ini akan berkolaborasi dengan partai-partai lain seperti partai menengah untuk mendukung pencalonan dirinya sebagai calon presiden. Ia mengaku kalau dirinya telah "dikepung" 12 partai politik baru, kendati yang lolos verifikasi KPU hanya lima sedangkan tujuhnya siap untuk bergabung. Ia juga menyatakan sebanyak empat parpol yang sudah eksis menyatakan akan bergabung di antaranya PKPI (Partai Persatuan dan Keadilan Indonesia), Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan, PNI Marhaenisme Partai Buruh."Nanti dilihat dalam verifikasi faktual, mana yang akan lolos. Sebab kalau menggunakan jalur independen rasanya tidak mungkin lolos karena ada di dalam undang-undang dasar, kita seorang presiden itu harus didukung oleh parpol. Namun mengenai partai yang sudah komit saya belum bisa pastikan. Bisa saja sebentar ngomong akan siapkan perahu ternyata ditawarkan ke orang lain, terus ketuanya sendiri ingin maju juga. Itulah politik," kata alumni SMAN 1 Pontianak angkatan 63 ini.(rob)