Minggu, 01 Juni 2008

AKU Tingkatkan Keluarga Sejahtera

Pontianak, BERKAT.
Komitmen meningkatkan kesejahteraan keluarga di masyarakat, terus dijalankan BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Kalbar. Pemberian modal usaha pun dikucurkan sebagai salah satu upaya dari komitmen tersebut di antaranya melalui Asosiasi Kelompok UPPKS (AKU-UPPKS-Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera).
"Nantinya dari kelompok inilah dana bantuan untuk modal usaha digulirkan yang nilainya Rp5 juta per kelompok. Dan sejak tahun 2006-2008 kami telah menyalurkan Rp1,4 miliar untuk 339 UPPKS di Kalbar dari 500 UPKKS yang ada," ungkap Kasi Humas BKKBN Kalbar, Eka Sulistia Ediningsih ketika ditemui BERKAT, belum lama ini.
Bantuan ini menurutnya merupakan bagian dari program KB yang masuk dalam RPJM tahun 2008-2009 yang mencakup dua hal pengendalian yakni pengendalian jumlah penduduk dan SDM. Salah satunya adalah pelayana sosial dasar bagi kesejahteraan keluarga. Dia katakan upaya yang dilakukan untuk mewujudkan hal itu antara lain penyuluhan dan peningkatan serta pemberdayaan ekonomi keluarga.
"Jadi, BKKBN disini bertugas sebagai konsultan sedangkan AKU adalah lembaga yang menyalurkan dana bantuan tersebut," tuturnya.
Sebelumnya pada tanggal 9-11 Mei lalu telah digelar Rakernas AKU (Asosiasi Kelompok UPPKS) di Gorontalo yang agendanya membahas berbagai program AKU dan BKKBN di seluruh Indonesia.
"Pada dasarnya rakernas ini telah menghasilkan satu persepsi dan pandangan kedepan agar lebih bermakna untuk tingkatkan manajemen di dalam kepengurusan. Karena itu diharapkan dana-dana ini disalurkan tepat sasaran," kata Ketua AKU Kalbar, Soeryadi, S.Sos.
Dia menyebutkan dana yang digulirkan tanpa bunga ini diperuntukan bagi kelompok keluarga sejahtera yang menghasilkan produk unggulan di daerahnya masing-masing. Untuk itu dukungan dari semua pihak untuk pembentukan AKU di kabupaten/ kota sangat diperlukan.
"Sebab dana tersebut adalah milik pemerintah dari rakyat untuk rakyat yang harus digunakan secara selektif dan bermanfaat," ucapnya.
Soeryadi juga sebutkan dalam rakernas tersebut menghasilkan satu kesepakatan masing-masing provinsi untuk saling mengisi di dalam melakukan pembinaan terhadap produk unggulan yang dikelola UPKKS tersebut, misalnya dari sisi packing, marketing ataupun pengelolaannya. (rob)