Minggu, 01 Juni 2008

Bensin Habis Warga Panik

Pontianak, BERKAT.
Keresahan warga Kota Pontianak menjelang kenaikan harga BBM mulai terlihat sejak tiga hari terakhir. Antrean panjang hingga mencapai 200 meter di sejumlah SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di kota ini, membuat petugas SPBU harus bekerja ekstra. Kendati kondisi relatif aman dan terkendali apalagi dijaga pihak kepolisian, namun hal itu membuat warga panik lantaran khawatir akan berkurangnya BBM khususnya jenis premium untuk kendaraan roda dua maupun empat menjelang kenaikan harga.
"Sejak pukul 08.30 WIB saya antre. Hampir 30 menit baru dapat premium," kata Solihin (30) warga yang mengantre di SPBU Suhendra Jalan Teuku Umar, kemarin pagi.
Dia katakan hal itu dilakukannya lantaran ketakutan premium akan habis. Sebab ketika dirinya melintasi Jalan A Yani, tiga SPBU di kawasan tersebut juga mengalami hal serupa yakni terjadai antrean panjang.
Pantauan BERKAT, hampir di sejumlah SPBU di Kota Pontianak terjadi antrean panjang, seperti di SPBU Paris II Jalan A Yani, SPBU OSO, SPBU Suhendra Jalan Teuku Umar, SPBU Aris Jalan A Yani, SPBU Jalan M. Yamin, SPBU Jalan Tanjungpura, SPBU Tanjung Raya Jalan Perintis Kemerdekaan, SPBU Siantan, SPBU Martadinata, serta SPBU Jeruju. Akibatnya kemacetan pun tak dapat dielakan di kawasan itu.
Hal itu diakui Triatno, Staf SPBU Suhendra Jalan Teuku Umar yang mengatakan kejadian tersebut dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Dan sudah terjadi sejak dua hari lalu. Padahal dalam seharinya, SPBU ini memasok 16 - 32 ribu liter untuk waktu 24 jam.
"Tapi sejak ada rencana kenaikan harga BBM, stok satu hari bisa habis dalam waktu tiga jam. Hari ini saja, pukul 11.00 WIB jenis premium sudah habis. Kita lihat warga mulai panik atas rencana kenaikan harga BBM, akibatnya ramai-ramai beli minyak," kata Triatno.
Untuk SPBU ini, dia katakan pihaknya kepolisian telah menempatkan anggotanya dari Poltabes dan Polsek Kota berjumlah 7 orang setiap harinya.
Di tempat terpisah, salah satu petugas SPBU di Jalan Ahmad Yani Pontianak, Rizal mengatakan, satu hari pihaknya mendapat suplai BBM jenis premium tiga tangki berukuran 12 ribu liter dari Pertamina untuk satu tangki ukuran 12 ribu liter untuk kebutuhan mulai pagi hingga siang, tetapi sejak isu kenaikan harga BBM, sekitar pukul 09.00 WIB sudah habis.
Ia mengatakan, aksi membeli BBM dengan kapasitas lebih telah memicu stok BBM di SPBU tempat ia bekerja menjadi cepat habis. Padahal sudah lama pihaknya tidak melayani pembelian BBM menggunakan jerigen.
Kabid Pemasaran BBM Retail Regional VI Pertamina Kalbar, Ibnu Chouldum mengimbau warga untuk tidak panik menghadapi rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah. Apalagi pihaknya telah membuat edaran ke setiap SPBU yang tersebar di Kalbar, untuk tidak melayani masyarakat yang menggunakan jerigen maupun pihak pelaku industri membeli BBM di luar kebutuhan. Terkecuali ada rekomendasi dari instansi terkait, seperti pembelian solar untuk nelayan.
"Masyarakat tidak perlu panik karena stok BBM, jenis solar, premium dan minyak tanah cukup dan tidak ada permasalahan dengan pengiriman," katanya.
Ia mengatakan, permintaan BBM jenis premium di Kalbar meningkat sekitar sepuluh persen menjelang kenaikan harga Juni mendatang.
"Sejak isu kenaikan mencuat di berbagai media nasional maupun lokal, permintaan premium meningkat sebesar sepuluh persen dari permintaan normal BBM sebesar 713,3 kiloliter naik menjadi 784,5 kiloliter atau sebesar 71,2 kiloliter per hari dari kebutuhan normal," ujarnya.
Pertamina Regional VI Kalbar mencatat, kebutuhan Kalbar akan BBM dalam setahun, yaitu BBM jenis premium sebanyak 256.802 kilo liter, solar sebanyak 208.341 kiloliter, dan minyak tanah sebanyak 193.749 kiloliter.
Tony (32) salah seorang warga menyebutkan kalau SPBU melarang pembelian jerigen, maka SPBU itu harus dibuka 24 jam penuh sehingga warga tak khawatir. "SPBU harus konsekuen buka 24 jam. Jangan pula masyarakat susah dapatkan minyak sebab penjual eceran susah beli di SPBU. Apalagi harga penjual eceran sudah naikkan hingga Rp6.000 per liter. Padahal minyak belum ditetapkan untuk naik. Baru rencana," ucapnya. (rob)